Minggu, 30 Oktober 2011

RPP MASALAH KEPENDUDUKAN BAGI PEMBANGUNAN


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP Negeri 7 Malang Kelas/Semester : VIII / I
Mata Pelajaran : IPS Terpadu Alokasi waktu : 5 jp

Standar kompetensi : 1. Memahami permsalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk
Kompetensi Dasar : 1.4 Mendiskripsikan masalah kependudukan dan dampaknya bagi pembangunan
Indikator :
  1. Menjelaskan permasalahan kuantitas penduduk (kuantitas dan kualitas)
  2. Mengidentifikasi dampak permasalahan penduduk terhadap pembangunan
  3. Mengidentifikasi dampak permasalahan penduduk terhadap pembangunan

  1. Tujuan pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran siswa dapat :
  1. Menjelaskan permasalahan kuantitas penduduk
  2. Menjelaskan permasalahan kualitas penduduk
  3. Mengidentifikasi dampak permasalahan penduduk terhadap pembangunan

  1. Materi Pembelajaran
  1. Permasalahan kuantitas penduduk indonesia
  2. Permaslahan kualitas penduduk indonesia kependudukan
  3. Dampak permasalahan penduduk terhadap pembangunan
  4. Upaya mengatasi masalah
  1. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab,bertukar pasangan
  1. Langkah – langkah kegiatan
Pertemuan 1
Kegiatan awal
  • Memberikan salam
  • Melakukan presensi siswa dan memeriksa kesiapan belajar siswa.
  • Apresepsi
  • Guru menanyakan masalah kependudukan
  • Guru bertanya mengapa indonesia termasuk negara berkembang
  • Motivasi
  • masalah kependudukan
  • Permasalahan kuantitas penduduk
Kegiatn inti
    1. Menjelaskan materi tentang :
Permasalahan kuantitas penduduk indonesia
    1. Langkah selanjutnya
  1. Setiap peserta didik mendapat satu pasangan (guru bisa menunjuk pasangannya atau peserta didik memilih sendiri pasangannya).
  2. Guru memberikan tugas dan peserta didik mengerjakan tugas dengan pasangannya.
  3. Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain.
  4. Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan, kemudian pasangan yang baru ini saling menanyakan dan mencari kepastian jawaban mereka.
  5. Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula.
Penutup
  1. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang di bahas dalam pembelajaran
  1. Alat dan Sumber Belajar
  1. Gambar-gambar yang relevan
  2. Buku paket IPS kelas VIII (karangan sutarto hal 49-57).
c. Gambar-gambar yang berhubungan dengan materi yang di ajarkan
d. Buku paket IPS kelas VIII (karangan sutarto hal 37 - 45).
e. Buku paket IPS kelas VIII (Asep Mulyadi hal.99 -124 )
f. Buku Talenta Supra (basis prestasi utama) hal 67-80

  1. Penilaian
Teknik penilaian : tes lisan

Pertemuan II
Metode Pembelajaran
Ceramah,snowball throwing, tanya jawab
Kegiatan awal
  • Memberikan salam
  • Melakukan presensi siswa dan memeriksa kesiapan belajar siswa.
  • Apresepsi
  • Guru menanyakan masalah kualitas penduduk
  • Motivasi
  • Permasalahan kualitas penduduk
Langkah selanjutnya
  1. Guru menyampaikan materi Permasalahan kualitas penduduk indonesia
  2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
  3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
  4. Masing-masing peserta didik diberi satu lembar kertas, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok
  5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu peserta didik ke peserta didik yang lain selama ± 15 menit
  6. Setelah peserta didik dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
Penutup
  1. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang di bahas dalam pembelajaran
  1. Alat dan Sumber Belajar
  1. Gambar-gambar yang relevan
  2. Buku paket IPS kelas VIII (karangan sutarto hal 49-57).
c. Gambar-gambar yang berhubungan dengan materi yang di ajarkan
d. Buku paket IPS kelas VIII (karangan sutarto hal 37 - 45).
e. Buku paket IPS kelas VIII (Asep Mulyadi hal.99 -124 )
f. Buku Talenta Supra (basis prestasi utama) hal 67-89

  1. Penilaian
Teknik penilaian : tes lisan
Pertemuan 1II
Metode Pembelajaran
Ceramah,Tanya Jawab
Kegiatan awal
  • Memberikan salam
  • Melakukan presensi siswa dan memeriksa kesiapan belajar siswa.
  • Apresepsi
  • Dampak permasalahan penduduk terhadap pembangunan

  • Guru bertanya mengapa indonesia termasuk negara berkembang
  • Motivasi
Dampak permasalahan penduduk terhadap pembangunan.
Kegiatn inti
    1. Menjelaskan materi tentang :
  • Dampak permasalahan penduduk terhadap pembangunan
  • Upaya mengatasi masalah
Penutup
  1. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang di bahas dalam pembelajaran
  1. Alat dan Sumber Belajar
  1. Gambar-gambar yang relevan
  2. Buku paket IPS kelas VIII (karangan sutarto hal 49-57).
c. Gambar-gambar yang berhubungan dengan materi yang di ajarkan
d. Buku paket IPS kelas VIII (karangan sutarto hal 37 - 45).
e. Buku paket IPS kelas VIII (Asep Mulyadi hal.99 -124 )
f. Buku Talenta Supra (basis prestasi utama) hal 67-80
  1. Penilaian
Teknik penilaian : tes lisan
Mengetahui, Malang, 2 Oktober 2011
Guru mata pelajaran Guru praktikan

Meru Singgih P.S.Pd Yohanes Sudarsono
NIP 195908281983031025 080401050027
Kepala Sekolah

Sumaryono, S.Pd.
NIP 195902101981021004

PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP


PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsun
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.


2. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

3. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.






KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam

Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.

Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:

a. Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.
Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:
1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
2) Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
4) Gas yang mengandung racun.
5) Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.

b. Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa.

Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:

1) Berbagai bangunan roboh.
2) Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
3) Tanah longsor akibat guncangan.
4) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).

c. Angin topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah.
Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:

1) Merobohkan bangunan.
2) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
3) Membahayakan penerbangan.
4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.

2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia
Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.

Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.

b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.

c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.

Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung
membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
b. Perburuan liar.
c. Merusak hutan bakau.
d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
e. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS)
g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:

a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.
b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Menjamin pemerataan dan keadilan.
b. Menghargai keanekaragaman hayati.
c. Menggunakan pendekatan integratif.
d. Menggunakan pandangan jangka panjang.

Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya:

a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
b. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.

1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:
a. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah.
b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
c. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:
1) Menanggulangi kasus pencemaran.
2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
e. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup antara lain:
Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.

Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen.
Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:

1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita
Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.

2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.

3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.

c. Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.

Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:

1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.

d. Pelestarian laut dan pantai
Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak.

Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
e. Pelestarian flora dan fauna

Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2) Melarang kegiatan perburuan liar.
3) Menggalakkan kegiatan penghijauan.

ANALISA WAKTU


PEMERINTAH KOTA MALANG
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 7 MALANG
Jl. Lembayung, Bumiayu,Kec.kedungkandang telp.(0341) 752032
MALANG – 65135
ANALISA WAKTU
PROGRAM PENGAJARAN BIDANG STUDI SMP

Mata Pelajaran : IPS TERPADU
Sekolah : SMP NEGERI 7 MALANG
  1. IDENTITAS
  1. Kelas : VIII
  2. Semester : I
  1. JATAH WAKTU
  1. Waktu dalam Kalender Pendidikan : 36 JAM ( 18 MINGGU)
PERINCIAN :
  1. TATAP MUKA : 28 JAM (14 MINGGU)
  2. ULANGAN HARIAN : 2 JAM (1 MINGGU)
  3. ULANGAN TENGAH SEMESTER : 2 JAM ( 1 MINGGU)
  4. ULANGAN SEMESTER : 2 JAM (1 MINGGU)
  5. CADANGAN WAKTU : 2JAM ( 1 MINGGU)




PEMERINTAH KOTA MALANG
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 7 MALANG
Jalan Lembayung,Bumuayu, kec.kedungkandang,Malang,Telepon (0341) 752032
Mata Pelajaran : IPS Terpadu
Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 7 MALANG
Kelas / Semester : VIII / I (Gasal)
Tahun Pelajaran : 2011 /2012

1. Jumlah Pekan dalam Semester I 5. Alokasi Waktu Kompetensi Dasar
Bulan
  • Pekan
Juli
3
Agustus
3
September
3
Oktober
4
November
4
Desember
5
Jumlah
25
No Kompetensi Dasar Alokasi
1
1.1 Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk
4jp
2
1.2 Mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan upaya penanggulangannya
4jp
3
1.3 Mendiskripsikan masalah lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan
8jp
4
UH
2 jp
5
1.4 Mendiskripsikan masalah kpendudukan dan dampaknya bagi pembangunan
2jp
6
UTS
2jp
7
2.1 Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan imperalism barat, serta pengaruh yang di timbulkannya di berbagai daerah
4jp
8
2.2 menguraikan proses terbentuknya kesadaran nasional, iddentitas indonesia, dan prkembangan pergerakan kebangsaan Indonesia
4jp
9
UH
2jp
10
Cadangan
2jp
11
UAS
2jp
Jumlah
36 jp

2. Jumlah Pekan Tidak Efektif
Bulan
  • Pekan
Juli
1
Agustus
1
September
2
Oktober
0
November
0
Desember
3
Jumlah
7

3. Jumlah Pekan Efektif
25 – 7 = 18 Pekan
4. Jumlah jam Efektif
18 x 2 = 36 jam
PEMERINTAH KOTA MALANG
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 7 MALANG
Jalan Lembayung,Bumuayu, kec.kedungkandang,Malang,Telepon (0341) 752032
Mata Pelajaran : IPS Terpadu
Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 7 MALANG
Kelas / Semester : VIII / II (Genap)
Tahun Pelajaran : 2011 /2012

1. Jumlah Pekan dalam Semester II 5. Alokasi Waktu Kompetensi Dasar
Bulan
  • Pekan
Januari
3
Februari
5
Maret
5
April
3
Mei
5
Juni
4
Jumlah
25
No Kompetensi Dasar Alokasi
1
3.1 Mengidentifikasi berbagai penyakit sosial (miras,judi,narkoba,HIV / AIDS, PSk dan sebagainya) sebagai akibat penyimpanan sosial dalam keluarga dan masyarakat
8 jp
2
3.2 Mengidentifikasi berbagai usaha pencegahan penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat
4 jp
3
UH
2 jp

UTS
2 jp
4
4.1Mengidentifikasikan hubungan antara kelangkahan sumber daya dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas
8 jp
5
4.2 Mendiskripsikan pelaku ekonomi : rumah tangga, masyarakat, perusahaan, koperasi, dan Negara
4jp
6
4.3 Mengidentifikasi bentuk paar dalam kegiatan ekonomi msyarakat
4 jp
7
UH
2 jp
8
UAS
2 jp
9
Cadangan
2 jp
Jumlah
38 jp

2. Jumlah Pekan Tidak Efektif
Bulan
  • Pekan
Januari
1
Februari
0
Maret
0
April
1
Mei
0
Juni
4
Jumlah
6

3. Jumlah Pekan Efektif
25 – 6 = 19 Pekan
4. Jumlah jam Efektif
19x 2 = 38 jam

PEMERINTAH KOTA MALANG
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 7 MALANG
Jl. Lembayung, Bumiayu,Kec.kedungkandang, Malang telp.(0341) 752032
Mata Pelajaran : IPS Terpadu
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 7 Malang
Kelas : VIII
Tahun Pelajaran :2011 /2012
SEMESTER
KOMPETENSI DASAR / MATRI POKOK
(KD)
ALOKASI WAKTU
KETERANGAN



1
1.1 Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk
  • Letak geografis indonesia (posisi geografis dan letak geografis)
  • Kaitan letak geografis dengan iklim dan waktu di indonesia
  • Musim di indonesia
  • Persebaran flora dan fauna indonesia dan kaitannya dengan pembagian wilayah wallancea dan weber
  • Persebaran jenis tanah di indonesia, pemanfaatan berbagai jenis tanah di indonesia



4 x 40


1.2 Mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan upaya penanggulangannya
  • Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk
  • Angka kelahiran dan kematian serta cara memenghitungnya
  • Faktor penunjang kelahiran dan kematian
  • Kepadatan penduduk dan cara menghitungnya

  • Piramida penduduk indonesia
  • Cara menghitung sex ratio dan beban ketergantungan
  • Angka usia harapan hidup
  • Ledakan penduduk dan upaya mengatasinya.Membuat peta, tabel dan grafik penduduk
  • Jenis-jenis migrasi dan faktor penyebabnya

  • Dampak positif dan negatif migrasi dan usaha penanggulangan dampak negatif migrasi







4 x 40


1.3 Mendiskripsikan masalah lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan
  • Lingkungan hidup dan pelestariannya : Unsur-unsur lingkungan abiotik dan sosial budaya
  • Arti penting lingkungan bagi kehidupan
  • Bentuk kerusakan lingkungan hidup dan faktor penyebabnya
  • Usaha pelestarian lingkungan hidup
  • Hakikat pembangunan berkelanjutan
  • Ciri-ciri pembangunan berkelnjutan
  • Penerapan pembangunan berkelanjutan di wilayah sekitar





8 x 40


Ulangan Harian
2 x 40’


1.4 Mendiskripsikan masalah kpendudukan dan dampaknya bagi pembangunan
  • Permasalahan penduduk indonesia (kuantitas dan kualitas)
  • Dampak dari permasalahan penduduk terhadap pembangunan

2 x 40


UTS

2 x 40’


2.1 Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan imperalism barat, serta pengaruh yang di timbulkannya di berbagai daerah
  • Kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial
  • Pengaruh yang ditimbulkan oleh kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial di berbagai daerah
  • Bentuk-bentuk perlawanan rakyat dalam menentang kolonialisme barat di berbagai daerah
  • Daerah-daerah penyebaran agama nasrani

4 x 40


2.2 menguraikan proses terbentuknya kesadaran nasional, iddentitas indonesia, dan prkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
  • Perkembangan pendidikan barat dan pendidikan islam terhadap munculnya naionalisme indonesia
  • Peranan golongan terpelajar,profesional dan pres dalam menumbuh kembangkan kesadaran nasional indonesia
  • Perkembangan gerakan nasional dari yang bersifat etnik,kedaerahan,keagamaan sampai terbentuknya nasionalisme indonesia
  • Peran manifesto politik 1925,kongres pemuda 1928 dan kongres prempuan pertama dan prosen pembentuknan identitas kebangsaan indonesia





4 x 40


Ulangan Harian
2 x 40


UAS
2 x 40’


Cadangan
2 x 40’


Jumlah Semester 1

36 jp




II
3.1 Mengidentifikasi berbagai penyakit sosial (miras,judi,narkoba,HIV / AIDS, PSk dan sebagainya) sebagai akibat penyimpanan sosial dalam keluarga dan masyarakat
  • Pengertian penyimpangan sosial
  • Bentuk-bentuk penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat
  • Contoh penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat



8 x 40


3.2 Mengidentifikasi berbagai usaha pencegahan penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat
  • Akibat penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat
  • Faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat
  • Upaya-upaya pencegahan sosial dalam keluarga dan masyarakat




4 x 40



Ulangan Harian
2 x 40


UTS
2 x 40’


4.1 Mengidentifikasikan hubungan antara kelangkahan sumber daya dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas
  • Kebutuhan hidup manusia
  • Kelangkahan sumber daya
  • Usaha-usaha manusia dalam mengatasi sumber daya
  • Menyusun skla prioritas kebutuhan manusia



8 x 40


4.2 Mendiskripsikan pelaku ekonomi : rumah tangga, masyarakat, perusahaan, koperasi, dan Negara
  • Pelaku ekonomi
  • Pelaku ekonomi utama dalam perekonomian Indonesia



4 x 40


4.3 Mengidentifikasi bentuk pasar dalam kegiatan ekonomi msyarakat
  • Pengertian, fungsi dan peranan pasar
  • Macam-macam pasar


4 x 40


Ulangan Harian
2 x 40


UAS
2 x 40’




Cadangan
2 x 40’


Jumlah Semester II
38